Selebtwit paporit saya, yang
namanya susah disebut, yang kalo inget orang ini selalu teringat Bang Saipul
Jamil atau cerminan dirinya yang tiada lain adalah Patung Pancoran.
Hey Bang! Kenalan dulu yah, nama
saya Isti Khaerunnisa tapi khusus untuk Bang Acho boleh deh panggil saya Isti
(apa bedanya tii!). Sayah penggemar berat (denotasi) anda masbroh! Sejak tahun
2011 lalu (lupa tanggal lebih tepatnya). Bermula dari twitnya Ka @rahne_putri
yang kala itu sedang meng #FF kan Bang Acho, kemudian tergugah lah untuk
melihat timelinenya Bang Acho. Dan benar kata Ka Rahne, akun twitter bernama @muhadkly (yang sampai sekarang saya kurang mengerti bagaimana melafalkannya)
wajib di follow!
Dan sepertinya itu pun yang
dirasakan oleh manusia-manusia twitter lainnya, bayangkan saja Bang, dalam
seminggu sejak saya follow, jumlah followernya bisa bertambah sekian ribu.
Kira-kira dulu pertama follow Bang Acho jumlah followernya masih 1500an, dan
sekarang sudah 10x lipatnya bahkan bisa terus bertambah. Waktu itu Bang Acho
belum setenar sekarang, belum sering muncul di tipi. Agak gak rela juga sih,
jadi berbagi Bang Acho gitu ke follower-follower lainnya. Soalnya kalo dulu
mention pasti dibales, kalo sekarang udah kebanyakan yang mention kali yah :).
Tapi yang bikin saya bener-bener
jatuh cinta sama Bang Acho adalah ketegaran dan keBESARan (meski orangnya
kecil, emaap) hatinya ketika mengikhlaskan kepergian mendiang istrinya. Saya
juga baca blog-blognya Bang Acho loh. Inspirasi besar!
Banyak orang yang merasa
kekurangan dengan apa yang telah dimilikinya, tapi Bang Acho hebat! Kehilangan
lantas tak membuat Bang Acho kekurangan, kan? Bahkan menjadi lebih daripada
sebelumnya. Lebih tegar, lebih sabar, lebih kuat, lebih pengalaman yang bisa
disharing, lebih banyak waktu mengerjakan pekerjaannya, dan lebih banyak
menyebarkan kegalauan dimana-mana (ini nih yang gue demen).
Hhahahahhaaa
Selain di timeline, blog, saya
juga gak lupa memantau Bang Acho via Youtube. Aksi-aksi kocaknya (yang
kadang-kadang garing juga) gak pernah saya lewatin. Gak jarang juga saya
racunin temen-temen saya buat follow Bang Acho. Dan banyak yang kena, apalagi
yang doyan galau, langsung follow berkali-kali dah (kayak yang bisa aje ti).
Sebenernya pingin nulis sampe seratus halaman sih, tapi pasti nanti malah gak dibaca, malah diprint semua trus
dijadiin bungkus gorengan. Daripada sia-sia, jadi cukup sekian surat dari saya.
Selalu berdoa buat Bang Acho semoga kelak menemukan tiang listrik yang bisa
dinikahi secara sah dan diakui oleh seluruh rakyat Indonesia.
Merdeka!
Salam kenal,